ISU-ISU YANG BERSIFAT FATWA - Bah 1

Tuesday, December 18, 2012

1. Tahun 1959: PAS SALAHGUNA separuh hujung ayat 15 surah Saba' (Baidatun Tayyibatun Warabbun Ghafuur) dalam manifesto PAS Kelantan untuk piiihanraya umum, sebagai umpan memancing undi dengan janji kononnya inilah negeri yang PAS akan bina sebagaimana kehendak ayat 15 surah Saba' dalam manifesto tersebut.  Sebenarnya ayat ini membawa amaran balasan baik kepada orang yang syukur nikmat dan balasan azab bagi orang yang kufur nikmat.  Sayang seribu kali sayang, demi kerana kepentingan pilihanraya sahaja maka pengajaran yang sepatutnya diperolehi daripada ayat-ayat 15, 16 dan 17 surah Saba' ini tidak  bermakna apa-apa. Rujuk Manifesto PAS 1959.
(34:15) Sesungguhnya bagi kaum Saba' ada tanda (kekuasaan Tuhan) di tempat kediaman mereka yaitu dua buah kebun di sebelah kanan dan di sebelah kiri. (kepada mereka dikatakan): "Makanlah olehmu dari rezki yang (dianugerahkan) Tuhanmu dan bersyukurlah kamu kepada-Nya. (Negerimu) adalah negeri yang baik dan (Tuhanmu) adalah Tuhan Yang Maha Pengampun".

(34:16) Tetapi mereka berpaling, maka Kami datangkan kepada mereka banjir yang besar [Maksudnya: banjir besar yang disebabkan runtuhnya bendungan Ma'rib] dan Kami ganti kedua kebun mereka dengan dua kebun yang ditumbuhi (pohon-pohon) yang berbuah pahit, pohon Atsl dan sedikit dari pohon Sidr ["Pohon Atsl" ialah sejenis pohon cemara "pohon Sidr" ialah sejenis pohon bidara.]

(34:17) Demikianlah Kami memberi balasan kepada mereka karena kekafiran mereka. Dan Kami tidak menjatuhkan azab (yang demikian itu), melainkan hanya kepada orang-orang yang sangat kafir.

2. Tahun 1963: Dewan Ulamak PAS Kelantan SEMBUNYI FAKTA sejarah nabi s.a.w. kongsi kuasa di Madinah dan maksud asal ayat 28 surah aali-Imran; lalu memutuskan hukum bersifat fatwa "Orang Islam yang bekerjasama dengan orang kafir memerintah negara menjadi kafir".  Ayat 28 surah aali-Imran disalahtafsir dengan membaca separuh awal sahaja; hujungnya tidak dibaca.  Sejarah Nabi s.a.w. mengikat janji bekerjasama dengan kafir Yahudi memerintah Madinah dahulu terus disembunyikan.  Keputusan hukum yang bersifat Fatwa karut ini boleh dilihat dalam kertas putih kerajaan Malaysia mengenai ancaman keselamatan bertarikh 08 Nov. ,1984 muka surat 8. Urutannya akan dihuraikan selepas ini nanti (LAMPIRAN 6).

(3:28) Janganlah orang-orang mu'min mengambil orang-orang kafir menjadi wali [ Wali jamaknya auliyaa; berarti teman yang akrab, juga berarti pemimpin, pelindung atau penolong.] dengan meninggalkan orang-orang mu'min. Barang siapa berbuat demikian, niscaya lepaslah ia dari pertolongan Allah, kecuali karena (siasat) memelihara diri dari sesuatu yang ditakuti dari mereka. Dan Allah memperingatkan kamu terhadap diri (siksa)-Nya. Dan hanya kepada Allah kembali (mu).

3.  Tahun 1978: Dewan Ulamak, PAS Kelantan dalam perjumpaan mereka di pondok Pasir Tumbuh, Kelantan sebaik-baik PAS dipecat daripada BN, sekali lagi membawa hukum berbentuk fatwa "Orang UMNO menjadi kafir kerana tidak melaksanakan hukum Allah". Ayat 44, 45 dan 47 surah al-Maaidah diberikan makna lahir ayat dan bercanggah dengan tafsiran Ahlus Sunnah wal-Jamaah yang mengaitkannya dengan sebab ingkar barulah  menjadi kafir.  Sebaliknya  jikalau tidak punya kemampuan maka dimaafkan.  Peristiwa ini diceritakan sendiri oleh Tuan Guru Haji Mohd. Noor Ab. Majid, Selising (Salah seorana ahli Jawatankuasa Dewan Ulamak, PAS Kelantan).  Beliau sendiri terpaksa keluar daripada PAS apabila pandangan bantahannya pada majlis tersebut tidak diterima.  Yang lebih jelek lagi ialah hukum kafir itu hanya untuk UMNO.  Walaupun PAS bersama memerintah dengan UMNO dalam Kerajaan Campuran Kelantan (1973) dan Kerajaan BN seluruh negara (1974-1977) hukum kafir itu tidak terkena pula ke atas PAS.  Sekarang PAS telah memerintah Kelantan dan dan dulunya Terengganu juga sama-sama tidak melaksanakan sebagaimana yang PAS desak supaya UMNO membuatnya dahulu.  Disini jelaslah menunjukkan bahawa cara pelaksanaan Islam yang dilakukan oleh UMNO dan BN sudah betul mengikut tahap kemampuan seperti yang dituntut oteh Allah s.w.t.; PAS selewengkan hukum dan buat fitnah.



(5:44) Sesungguhnya Kami telah menurunkan Kitab Taurat di dalamnya (ada) petunjuk dan cahaya (yang menerangi), yang dengan Kitab itu diputuskan perkara orang-orang Yahudi oleh nabi-nabi yang menyerah diri kepada Allah, oleh orang-orang alim mereka dan pendeta-pendeta mereka, disebabkan mereka diperintahkan memelihara kitab-kitab Allah dan mereka menjadi saksi terhadapnya. Karena itu janganlah kamu takut kepada manusia, (tetapi) takutlah kepada-Ku. Dan janganlah kamu menukar ayat-ayat-Ku dengan harga yang sedikit. Barangsiapa yang tidak memutuskan menurut apa yang diturunkan Allah, maka mereka itu adalah orang-orang yang kafir.

(5:45) Dan Kami telah tetapkan terhadap mereka di dalamnya (At Taurat) bahwasanya jiwa (dibalas) dengan jiwa, mata dengan mata, hidung dengan hidung, telinga dengan telinga, gigi dengan gigi, dan luka luka (pun) ada kisasnya. Barangsiapa yang melepaskan (hak kisas) nya, maka melepaskan hak itu (menjadi) penebus dosa baginya. Barangsiapa tidak memutuskan perkara menurut apa yang diturunkan Allah, maka mereka itu adalah orang-orang yang zalim.

(5:46) Dan Kami iringkan jejak mereka (nabi nabi Bani Israil) dengan 'Isa putera Maryam, membenarkan Kitab yang sebelumnya, yaitu: Taurat. Dan Kami telah memberikan kepadanya Kitab Injil sedang didalamnya (ada) petunjuk dan dan cahaya (yang menerangi), dan membenarkan kitab yang sebelumnya, yaitu Kitab Taurat. Dan menjadi petunjuk serta pengajaran untuk orang-orang yang bertakwa.

(5:47) Dan hendaklah orang-orang pengikut Injil, memutuskan perkara menurut apa yang diturunkan Allah didalamnya [Pengikut pengikut Injil itu diharuskan memutuskan perkara menurut apa yang diturunkan Allah didalam Injil itu, sampai pada masa diturunkan Al Qur'an]. Barangsiapa tidak memutuskan perkara menurut apa yang diturunkan Allah, maka mereka itu adalah orang-orang yang fasik [Orang yang tidak memutuskan perkara menurut hukum Allah, ada tiga macam : a. karena benci dan ingkarnya kepada hukum Allah, orang yang semacam ini kafir (ayat 44 surat Al Maa-idah). b. karena menurut hawa nafsu dan merugikan orang lain dinamakan zalim (ayat 45 surat Al Maa-idah). c. karena fasik sebagaimana ditunjuk oleh ayat 47 surat ini].

0 comments:

Post a Comment

Apa kata Blogger